Pahami 4 Cara Sederhana Mengatur Keuangan Pribadi

Draplan.com - Memiliki penghasilan sebesar apapun tidak akan pernah cukup memenuhi kebutuhan hidup, jika Anda tidak tahu cara mengatur keuangan. Bahkan Orang kaya pun akan mengalami masalah finansial jika tidak tahu cara mengatur keuangan pribadi dengan baik.

Sejatinya, mengelola keuangan merupakan kunci utama dalam menggapai kesuksesan finansial. Apalagi dengan semakin meningkatnya biaya hidup menuntut kita untuk lebih cerdas dalam mengatur keuangan agar tidak terjerat utang.

Untuk itu, Jika Anda belum menikah atau telah berkeluarga, cobalah biasakan dari sekarang untuk mengelola keuangan lebih baik agar kebutuhan masa yang akan datang dapat terpenuhi.


Bagi anda yang Ingin tahu bagaimana cara manajemen keuangan pribadi? Mari kita simak ulasan berikut ini:

1. Buang Dokumen Yang tidak Penting
Langkah pertama untuk mengatur keuangan pribadi adalah bersih-bersih. Pasti sering bertemu dengan orang yang hobi banget koleksi penawaran dari Bank, lalu menyimpan bukti transaksi ATM padahal sudah setahun lewat, dan semacamnya.

karena walaupun sudah tidak berhubungan langsung dengan keuangan, tapi semakin banyak yang menumpuk (tentu saja kadaluarsa) dan tentunya hanya akan bikin pola pikir keuangan Anda ribet.

Beberapa contoh dokumen yang tidak penting:
- bukti transaksi ATM yang sudah kadaluarsa
- penawaran promo kartu kredit
- bukti tagihan kartu kredit
- laporan investasi dari perusahaan efek
- dll yang berhubungan dengan uang

2. Kelola Keuangan
Kita dapat mengatur keuangan pribadi dengan memahami dua konsep sederhana, yaitu pemasukan dan pengeluaran.

Penghasilan adalah jumlah uang yang anda peroleh seperti gaji bulanan, pendapatan usaha, pendapatan investasi, uang pensiun, uang sewa dan lain sebagainya.

Sedangkan, pengeluaran adalah pembayaran produk atau jasa dengan penghasilan.
Keuangan pribadi terdiri atas berbagai topik, seperti ke

lola keuangan, catatan keuangan pribadi, dan mengelola pinjaman dengan bijak. Dengan memahami dasar-dasar kelola keuangan akan membuat Anda hidup dengan baik mulai hari ini dan membangun masa depan keuangan yang stabil.

3. Catatan Keuangan Pribadi
Anda juga harus mencatat jika mendapatkan pemasukan dari profesi lain atau usaha sampingan seperti freelancer, sopir taksi online, bisnis jualan online, guru les, bisnis sewa rumah dan sebagainya. Contohnya seperti dibawah ini:
• Gaji sebagai karyawan :                                               Rp3.000.000
• Upah sebagai sopir taksi online :                              Rp5.000.000
• Bisnis sewa kos (5 kamar x Rp500.000) :               Rp2.500.000+
• Total :                                                                         Rp10.500.000
Pemasukan Anda per bulan adalah Rp10.500.000

4. Mencatat Pengeluaran
Setelah Anda mencatat rincian pendapatan Anda, selanjutnya alokasikan pendapatan Anda ke anggaran pengeluaran, seperti dibawah ini:

• Sedekah
Dengan bersedekah, seseorang tidak akan jatuh miskin dan melarat. Justru semakin banyak bersedekah, semakin besar potensi rezeki seseorang akan berlimpah.

Sisihkan minimal 2,5% dari pendapatan per bulan Anda untuk bersedekah ke anak yatim piatu, fakir miskin, pengungsi, korban bencana alam, atau orang-orang yang sedang membutuhkan.

• Kebutuhan Rutin
Setiap bulan, ada kebutuhan penting yang harus dipenuhi secara rutin, seperti membeli kebutuhan dapur, membeli keperluan mandi, membayar listrik dan air, dan lain sebagainya. Setidaknya 50% dari pendapatan bulanan harus disisihkan untuk kebutuhan rutin ini.

• Tabungan
Tabungan adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki dan dipersiapkan bagi semua orang tanpa terkecuali, karena dapat digunakan untuk berbagai hal seperti membeli rumah, membayar keperluan tak terduga, musibah dan lain-lain. Pendapatan yang harus disisihkan untuk tabungan minimal 10%.

• Asuransi
Sejatinya, asuransi memberi perlindungan dan menjamin kehidupan dan aset Anda. Biaya polis asuransi yang Anda bayarkan ke perusahaan asuransi kelak akan bermanfaat bagi kehidupan dan aset Anda.

Sehingga ketika peristiwa buruk terjadi, keluarga yang Anda tinggalkan tidak perlu lagi pusing memikirkan peristiwa buruk yang menimpa Anda. Sisihkan minimal 5% dari pendapatan Anda untuk premi asuransi.

• Investasi
Apabila Tuhan berkenan memberikan umur yang panjang, Anda dapat menikmati kesuksesan finansial Anda ketika memiliki investasi.

Oleh karena itu, alokasikan 12,5% pendapatan anda untuk investasi di berbagai sektor, seperti properti, bursa efek, P2P, forex, reksadana, atau lainnya.

Dana investasi juga dapat digunakan untuk menyiasati mahalnya biaya pendidikan anak atau untuk mempersiapkan dana pensiun Anda di masa depan.

• Biaya Entertainment atau Liburan
Tidak dapat dimungkiri, stres dapat dialami oleh setiap orang. Jika dibiarkan berlarut-larut, stres akan berubah menjadi depresi bahkan menimbulkan penyakit kronis seperti penyakit jantung.

Karenanya, Anda perlu menyiapkan bujet khusus untuk entertainment atau liburan guna melepaskan stress. Kumpulkan dana sekitar 10% untuk keperluan entertainment atau liburan ini.

• Dana Darurat
Hal-hal yang tak terduga bisa saja terjadi. Jangan sampai pengeluaran yang tidak terduga seperti membeli kado pernikahan untuk keluarga atau teman, membeli obat, syukuran dan lain sebagainya membuat rencana keuangan Anda berantakan.

Oleh sebab itu, Anda wajib menyisihkan 10% dari pendapatan Anda untuk keadaan darurat ini. Namun, jika dalam sebulan Anda tidak mengalami hal-hal tak terduga atau harus membayar keperluan tersebut, sebaiknya dana darurat ini Anda simpan di tabungan untuk persiapan di kemudian hari.

Demikianlah beberapa cara mengatur keuangan pribadi di atas, semoga apa yang telah draplan tuliskan memberikan manfaat dan menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik .

Hendra Hermawan Hidup ini bukan hanya untuk mencari yang terbaik namun lebih kepada menerima kenyataan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel